Sunday, October 26, 2008

Blast From The Past (part 1)

Pernah gak, sih, kamu ketemu temen lama yg udah bertahun-tahun gak ketemu? Kira2 apa sih yg bakal kamu rasain?

Jawabannya bisa biasa2 aja, kalo kita memang gak punya kenangan khusus sama dia kala itu. Atau bisa jadi seru banget karena dia emang partner seru2an kita.

Kejadian ini terjadi akhir Juli lalu, waktu aku sama Erna nonton Kung Fu Panda. Karena kita dpt tiket jam ke-3 *padahal ngantrinya dari jam stgh 2 gitu & filmnya baru main jam stgh 5* so kita mutusin untuk window shopping.

Karena aku sangat tidak bisa jalan terlalu lama tanpa tujuan, jadinya aku ngajakin Erna ke TB Karisma. Ya, sekedar baca2 komik atau apalah, soalnya, kalian pasti setuju lah kalo toko buku ini gak se-cozy Gramedia. Ketika aku sedang mencari2 bahan bacaan, tiba2 aku ngeliat seseorang, yg kalo di serial Doraemon sosok ini menyerupai karakter Giant *oops!* But I wasn't really sure that he's my friend. Karena dia dulunya adalah sosok cowok kurus & berkulit gelap. Dan yg ada di hadapan ku saat itu adalah cowok gendut & kulitnya tdk terlalu gelap. But when I pay more attention to this guy, pasti gak salah lagi, dia pasti Rio.

Dgn muka tanpa dosa dan suara dibuat sebiasa mungkin *dgn maksud kalo slh org kan bisa pura2 manggil siapa aja, akting...* aku panggil Rio. Sekalinya dia noleh, kehebohan pun tak terelakkan. Mulai dari tanya kabar, saling ejek, dsb.

Rio was my deskmate in the 2nd grade of junior hi-school. Kombinasi walikelas paling aneh sedunia. Dimana2 tukang ribut kan seharusnya dikasih teman sebangku yg pendiam, lah ini biang kerok di kelas disuruh share desk. Menakjubkan...

Aku & Rio sudah 12 thn gk ketemu. Berpapasan di jalan pun gak pernah. Aku cuma dgr sekali2 kbr nya dari Robby yg kebetulan saat itu masih suka main kerumah, mereka satu kampus tp gak sekelas. Bayangin, 12 tahun sodara2... 12 tahuuun. It's not a short time.

Kita berdua seperti berlomba2 menggali kembali ingatan masing2 ketika kita masih jd anak ingusan. Tau lah gimana anak SMP berulah. Kalo kita sampe ke cerita yg konyol bgt, tawa kita meledak yg cukup mengundang tatapan penuh hina dari para pengunjung lainnya.

Rio ngajakin nyari tempat ngobrol yg lebih nyaman. Tp karena aku lg sama Erna *dan Erna jg keliatannya kurang nyaman* so we reschedule.

*to be continued*

No comments: